Kamis, 15 Maret 2012

2. Menjawab Tuduhan Jika Nabi Muhamad Belum Selamat


Menjawab Tuduhan Jika Nabi Muhamad  Belum Selamat karena ;

1). Muhamad Seorang Pendosa
2). Bergelar "SAW"
3). Masih di Solawatkan
4). Tidak mengetahui Jalan yang Lurus (shirathal mustaqiim)


PENDAHULUAN ;

Mustahil Nabi Muhammad masuk neraka, karena beliau adalah nabi yang makshum (terpelihara dari dosa), karena dalam Al-Fath 2, Allah menjamin untuk menutupi beliau dari segala perbuatan dosa. Demikian pula dengan para nabi lainnya.


1). Menjawab Gugatan Nabi Muhamad Seorang Pendosa



Sebelum saya jawab pertanyaan-pertanyaan tsb diatas ada baiknya kita simak dulu kisah para nabi terdahulu yg memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa beliau seperti tertulis dibawah ini ;

-)Dalam kisah Adam, nenek moyang manusia, beliau beristighfar ketika beliau dibujuk oleh syaitan hingga beliau dan istrinya memakan pohon yang dilarang itu.

Maka beliau segera meminta istighfar dan kembali kepada-Nya:

"Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." [QS. al A'raf: 23.].

-)Nabi Nuh a.s, pemimpin para rasul itu meminta istighfar bagi dirinya, kedua orang ketuanya, dan bagi semua orang yang berhak atasnya, juga bagi kaum mu' minin dan mu'minat:

"Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan." [QS. Nuh: 28].

-)Dan Nabi Ibrahim a.s. berdo'a: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." [QS. Ibrahim: 41].

"Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat adn hanya kepada Engkaulah kami kembali, " Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [QS. al Mumtahanah: 4-5.].

-)Nabi Musa a.s. yang secara tidak sengaja membunuh seorang manusia, sebelum beliau mendapatkan kerasulannya, segera meminta ampunan kepada Rabbnya atas kesalahannya itu.

"Musa mendo'a: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. al Qashash: 16.].

Pada kesempatan lain, beliau berdoa:

"Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya." [QS. al A'raaf: 155].

-)Allah SWT berfirman dalam kisah Nabi Daud a.s: "Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat" [QS. Shaad: 24].

-)Dalam kisah Nabi Sulaiman a.s. Allah SWT berfirman: "Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku." [QS. Shaad: 35].


Namun Atas Ijin Allah Allah SWT lah maka dosa-dosa beliau diampuni seperti tertulis dibawah ini ;

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari pada Allah? - Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" [QS. Ali Imran: 135].

Dan firman Allah SWT:

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. an-Nisa: 110.].


“Jaminan ampunan  Allah kepada Nabi Muhamad atas dosa-dosa Nabi Muhamad”


Sebelum saya menjawab lebih lanjut atas fitnahan kepada Muhamad, maka ada baiknya saya terlebih dahulu menuliskan apa yang telah Allah anugrahkan kepada Nabi Muhamad seperti yang tertulis dalam Firman Allah dibawah ini ;

 “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,” (QS. Al Fath : 1-2)

“Bukti bahwa Nabi Muhamad memiliki Budi Pekerti Yang Luhur terhadap Tuhannya”


Kita semua Tau, walaupun Allah Telah mengampuni dosa- dosa beliau namun beliau tidak lantas berdiam diri / hanya berpangku tangan atas rahmat dan karunia yang diterima Allah untuknya. Hal tsb itu tercermin / bisa dibuktikan dengan prilaku beliau sendiri yang setiap saat selalu beristigfar dan bertaubat  kepada Allah.

Dan akan hal itu sesungguhnya Islam mengajarkan kepada kita semua untuk mencontoh atas apa yang telah diperbuat oleh junjungan kita Nabi Muhamad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kita tau jika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal beliau adalah orang yang telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang. Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah,

Dan ini adalah contoh-contoh yang diberikan nabi kepada kita semua, seperti yang tertulis dibawah ini ;

-) HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani di Silsilah Ash Shohihah no. 1600
 “Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.”

-) An-Nasaai meriwayatkan dari Ibnnu Umar bahwa ia mendengar Rasulullah Saw mengucapkan: "Aku memohon ampunan kepada Allah Yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Hidup kekal dan terus menerus mengurus (makhluk-Nya).

-) [Fathul Bari: 11/101, 102].

Nabi  memohon taubat kepadaNya" dalam satu majlis ,sebelum bangkit darinya, sebanyak seratus kali. Dalam satu riwayat: "kami menghitung Rasulullah Saw dalam satu majlis mengucapkan:

'Wahai Rabb-ku ampunilah daku dan berilah daku taubat, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi taubat dan Maha Pengampun' sebanyak seratus kali."
-) Dalam sahih Muslim dari hadits al Aghar al Muzni diriwayatkan:

"Pernah ada kelalaian untuk berdzikir dalam hatiku, dan aku beristigfar kepada Allah SWT setiap hari sebanyak seratus kali untuk kelalaian itu ".

Ulama menafsirkan "al ghain" yang berada dalam hati Rasulullah Saw itu adalah: suatu masa Rasulullah Saw tidak melakukan dzikir yang terus dilakukan beliau. Dan jika Rasulullah Saw melupakannya karena suatu hal, maka beliau menganggap itu sebagai dosa, dan beliau ber istighfar kepada Allah SWT dari kelalaian itu.

Ada yang berpendapat: itu adalah sesuatu yang terjadi dalam hati, seperti keinginan hati yang biasa terjadi dalam diri manusia.
-) Dalam kitab shohih, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa shalat sehingga kakinya pecah-pecah. Kemudian aku mengatakan kepada beliau, ‘Wahai rasulullah, kenapa engkau melakukan hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.’ Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur.” (HR. Muslim no. 7304)

Para nabi adalah orang yang amat berusaha keras untuk melakukan ketaatan kepada Allah SWT. Karena mereka mengetahui hak-Nya atas mereka sehingga mereka terus bersyukur kepada Allah SWT, dan mengakui bahwa mereka selalu kurang sempurna dalam menjalankan apa yang diperintahkan Allah SWT kepada mereka.

malaikat dan para nabi adalah yang lebih takut kepada Allah SWT dibandingkan orang yang lebih rendah derajatnya dari mereka. Dan takut mereka adalah sebuah takut penghormatan dan pemuliaan. Mereka beristighfar dari kekurang sempurnaan dalam menjalankan apa yang seharusnya, bukan karena dosa yang dilakukan.

“kesucian Nabi Muhamad juga bisa dilihat Ucapan nabi Adam kepada Allah”. 

Ketika Nabi Adam a.s. berbuat suatu dosa, maka beliau mengangkat kepalanya kelangit dan berkata,

"Saya memohon kepada Engkau dengan perantaraan Muhammad saw., ampunilah saya. "

Maka Allah memahyukan kepadanya,

"Siapakah Muhammad?"

Adam a.s menjawab ; "Maha Berkah nama-Mu, ketika Engkau menciptakan saya, saya mengangkat kepala ke Arasy-Mu dan saya melihat ada tulisan,

'Laa ilaaha illallaah' Muhammad dur Rasulullah . Maka saya telah mengetahui bahwa Muhammad adalah seseorang yang derajatnya tiada seorangpun yang menandinginya, sehingga Engkau letakkan Namanya berdampingan dengan nama-Mu."

Lalu Allah mewahyukan kepadanya ; "Wahai Adam, sesungguhnya dia adalah Nabi dari keturunanmu. Sekiranya bukan karena dia, maka aku tidak akan menciptakan engkau. (Hr. Tabrani, Hakim, Abu Nu'aim dan Baihaqi)

Dan dari penjelasan-penjelasan saya diatas adalah bisa disimpulkan jika Nabi Muhamad adalah bukan seorang Pendosa bahkan beliaau memiliki “Budi Pekerti Yang Luhur” karena walaupun sudah mendapat ampunan dari Allah atas dosa-dosa beliau, beliau masih saja / setiap saat masih meminta ampun atas dosa-dosanya. Dan tingkah laku / perbuatan beliau adalah sesuatu hal yang sangat luar bisa, yang adalah jika tidak semua orang bisa meniru  / mencontoh / memilki apa yg ada dalam diri beliau.


2). Makna Gelar “SAW” Bagi Nabi Muhamad ;

"SAW" adalah singkatan dari shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan
"AS" singkatan dari 'alaihis sholatu wassalam atau 'alaihis salam.

Jadi pengerian keduanya adalah sama,  SAW maupun AS adalah sama-sama doa shalawat Nabi.
Keduanya berarti doa semoga keselamatan dan salam tercurah kepadanya.

Dengan demikian, bila Penghujat Islam menuduh Nabi Muhammad masuk neraka karena 'bergelar' SAW, maka dengan kesalahan yang sama disimpulkan bahwa Nabi Isa (Yesus) adalah nabi yang masuk neraka pula karena 'bergelar' AS. Karena keduanya, baik SAW maupun AS adalah doa shalawat dan salam.

Tapi ini adalah kesimpulan yang sesat, karena mustahil nabi Allah masuk neraka.

3). Makna Solawat Untuk Nabi Muhamad ;

Lebih Lanjut ;

Makna Solawat kepada Nabi Muhamad, adalah suatu bentuk "Penghormatan & Puji-pujian" kepada Nabi kami dan itu juja merupakan salah satu bukti / salah satu cerminan dari baiknya Etika kita Umat Islam kepada Nabinya.

Kenapa kita harus menghormati Nabi….???

Karna “Nabi adalah orang yg telah berjasa pada kita
”beliau (Nabi Muhamad) berjasa karna, beliau sudah membawakan Islam kepada kita, dan Sebagai orang yang tau rasa terimakasih; maka wajar jika kita berterimakasih kembali kepda Beliau.

dan dalam pengajaran Islam pun, mengajarkan agar menjadi manusia yang “Tau Rasa Terimakasih” kepada yang telah berjasa kepada kita atas dasar-dasar yg ditentukan oleh Agama (yang tidak bertentangan dengan hukum-hukum Allah)

Adapun, kenapa bentuk rasa trimakasih kita(umat Islam)  kepada beliau (Nabi) Cuma dengan bersolawat.?

“Itu karna bliau sdh meninggal dunia.”

Andai kata sampai saat ini beliau masih hidup dan saya seorang yang kaya raya, maka bukan solawat sajalah yg pantas saya berikan kepada beliau yg saat ini. Tentunya saya akan memberikan juga kepada Beliau kemewahan duniawi seperti rumah, mobil, ddl.

Akan Tetapi, berhubung beliau Sudah meninggal dunia, maka hanya Solawat sajalah yang pantas saya berikan kepada beliau. Adapun sekarang tanpa kita bersolawat kepada beliau pun, beliau sudah pasti dijamin selamat oleh Allah.

Dan kenapa kita dianjurkan untuk bersolawat kepada Nabi…???

Adalah selain sebagai salah satu tuntunan ajaran Islam dan juga Merupakan bentuk rasa terimakasih kita kepada nabi.
dan inilah Anjuran Allah untuk bersalawat kepada Nabi, dan dengn bersolawat kita juga mengharap Syafaat dari beliau sendiri Karna Nabi Merupakan Salah satu orang yang dekat dengan Allah. dan pahala yg nantinya kita dapatkan dari Solawat yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri, bukan kepada Nabi.

kesimpulan  jika mengatakan nabi Muhamad masih belum selamat karna masih disolawatkan adalah kesimpulan yang keliru, karena shalawat untuk para nabi itu adalah perintah Allah SWT dalam Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (Qs Al-Ahzab 56).

Dan bukankah  Allah mensyariatkan shalawat nabi tidak khusus untuk Nabi Muhammad saja, tapi untuk semua nabi dan rasul Allah.

Misalnya: shalawat kepada Nabi Nuh (Qs As-Shaffat 78-80), shalawat kepada Nabi Ibrahim (Qs As-Shaffat 108-109), shalawat kepada Nabi Musa dan Harun (Qs As-Shaffat: 119-120), Nabi Ilyas (Qs As-Shaffat 130), dll.

Bahkan berdasarkan Al-Qur'an surat Al-Ahzab 43, shalawat juga diperbolehkan kepada para shahabat dan hamba-hamba Allah yang shalih.

Penjelasan ini semakin mementahkan kesimpulan Pendeta Richmon bahwa Nabi Muhammad tidak selamat dari neraka karena masih dishalawatkan oleh umatnya.

Jika doa shalawat itu disyariatkan kepada semua nabi, para shahabat Nabi dan orang-orang yang shalih, apakah mereka semua akan masuk neraka, termasuk Nabi Isa yang dianggap sebagai tuhan oleh Pendeta Richmon?

Mustahil! Karena Neraka haram dihuni para nabi dan orang shalih. Neraka hanya pantas untuk pendeta yang hobi melecehkan Tuhan dan mengadudomba antarumat beragama seperti Pendeta Richmon.

Kesimpulannya ;

shalawat nabi bukanlah permintaan Rasulullah khusus untuk dirinya, tapi perintah Allah kepada semua nabi, para shahabat dan orang shalih.... Jelaslah bahwa shalawat nabi bukanlah permintaan Rasulullah khusus untuk dirinya, tapi perintah Allah kepada semua nabi, para shahabat dan orang shalih. Keutamaan dan manfaat shalawat ini pun bukan untuk kepentingan keselamatan Rasulullah, tapi kembali kepada orang yang bershalawat itu sendiri.

 “Solawat itu bukan Doa”

karna “Doa” kita pada umumnya ada dua ketentuan yaitu doa  yang dikabul & yang tidak.
Maka  jika solawat itu dikatakan doa maka, apakah jika doa kita tidak dikabul oleh Allah apakah itu menandakan jika Nabi Kami belum Selamat dan apakah Nabi Baru akan selamat setelah doa kita dikabul Allah ???

Jawabnya ; “Tidak Demikian”, karna saya katakana sekali lagi jika Mustahil Nabi Muhammad masuk neraka, karena beliau adalah nabi yang makshum (terpelihara dari dosa), karena dalam Al-Fath 2, Allah menjamin untuk menutupi beliau dari segala perbuatan dosa dan demikian pula dengan para nabi lainnya.

Pertanyaan Balik buat Umat Kristen ;
  
Dan Bukankah dalam Alkitab, Umat Kristen Diajarkan kalimat demikan :

“Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu”.

Maka dengan pernyataan bodoh seperti penghujat, maka saya pun akan bertanya ;

Lah ko gitu…???

Siapa yang bisa memuliakan Tuhan,,,???

Apa Tuhan umat Kristen belum mulia hingga masih saja didoakan ???

Dari doa umat Kristen tsb diatas, dijelaskan bahwa umat Kristen juga berdoa untuk Tuhannya, dan apakah itu berarti, jikalau Doa ini belum dikabulkan berarti bapa belum mulia / kudus / Suci ?
Dan apakah bapa Baru menjadi Mulia / kudus / Suci, nanti Setelah Doa ini dikabulkan ???
Apakah benar begitu…???

Dan Jikalau pada kenyataannya umat Kristen ngotot degan berperasangka jikalau Nabi muhamad Masih belum selamat karna umat Islam masih menyolawatkan nabinya, maka jangan salahkan umat Islam jikalau Umat Islam mengangap jika Tuhan Kristen masih belum suci karna umat Kristen masih mendoakan Tuhannya !!!

Hehehehe…..

Jadi,,,Bisakah anda / umat Kristen melihat persamaan antara ; Solawat dan Doa umat Kristen sendiri ???

SAMA KAN............???

4). Nabi Muhamad tidak mengetahui “Jalan yang Lurus” (shirathal mustaqiim)

Jikalau Nabi Mauhmad yang mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu membaca surat Alfatihah dalam shalatnya yang dimana didalamnya terdapat ayat untuk meminta  “ditunjukan jalan yang lurus” (shirathal mustaqiim) kepada Allah, apakah hal tsb berarti menandakan jika nabi muhamad sendiri dan yang membaca doa tsb sedang berada dalam jalan yang salah / bengkok ?

dan Jika umat kristen berpendapat demikian ; lalu bagai mana dengan yesus sendiri yang berdoa memohon “Kemuliaan” kepada bapaknya, dan apakah hal tsb juga menandakan jika yesus belum mulia ?

Yohanes 17; (1) Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.

dan bagaimana juga dengan murid-murid yesus saat berdoa Untuk diampuni kesalahannya & memohon supaya  jangan dimasukkan dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat (meminta jalan yang lurus) apakah berarti muruid-murid tsb sedang berada dalam dosa dan kebingungan ?

Dan Lalu bagai mana juga dengan kalian (umat kristen saat skarang) saat membaca doa tsb,,,apakah kalian dalam kondisi yang sama ( sedang tenggelam dalam dosa / kebingungan mencarai jalan yg lurus ?
Liat doa yang diajarkan yesus pada murid-muridnya ;

Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu.Datanglah kerajaan-Mu.Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.Berilah kami rejeki pada hari ini,dan ampunilah kesalahan kami,seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Amin.

Jikalau umat kristen masih mengira jika Nabi Muhamad masih saja kebingungan mencari “jalan yang lurus” , bukankah Allah sudah menjamin keselamatan Nabi kami dengan menanggung dosa-dosa beliau baik yang sudah / maupun belum dilakukan seperti dalam AlQuran yang tertulis dalam ayat dibawah ini ;

  “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,” (QS. Al Fath : 1-2)

Dan Jika Umat kristen masih saja menyangka jika Nabi Muhamad masih berada dalam kesesatan karna dalam shalat beliau slalu minta jalan yang lurus kepada Allah, lalu bagai mana mungkin hal itu adalah suatu kebenaran jika pada kenyataannya beliau ( Nabi Muhamad) sendiri telah memberikan jalan menuju keselamatan kepada kami, yang bagi kami adalah suatu hal yang mustahil jika sang pemberi jalan keselamatan malah dirinya tidak selamat seperti halnya tuhan kalian yang mati mengenaskan di cantelin di disalib ?

Apa umat kristen kepengen bukti jika Nabi kami ( Muhamad ) berada dalam jalan yang lurus ? ,
ini buktinya ; Hal ini ditegaskan dalam AlQuran dan hadis  jika nabi Muhamad berada dijalan yang lurus;

-) Allah SWT menyebut Nabi Muhammad saw sebagai salah satu di antara para Nabi yang berada di jalan yang lurus (QS Yanis : 3-4).

-) Nabi Muhammad, penutup para Nabi juga berada di jalan yang lurus (QS al-Hajj:67,

-) al-Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya (I/30). Shirathal mustaqiim adalah jalan para Rasul Allah, karena semua Nabi berada pada jalan yang lurus.

Apa umat kristen kepengen bukti jika Nabi kami ( Muhamad ) telah memberikan jalan keselamatan bagi kami sumua ?, Ini buktinya ;

Bukankah beliau telah membawa AlQuran  & Hadis yg dimana didalamnya terdapat Syariat /aturan-aturan / tata cara dari Allah yang intinya adalah agar manusia hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah dan mentaati segala perintah dan menjauhi segala larangan-larangan Allah dan “Itulah jalan yang lurus bagi kami”

Makna "Jalan Yang Lurus" ;

Dari pertanyaan pertanyaan Umat Kristen tentang “jalan yang lurus” saya menyimpulkan jika umat Kristen tidak memahami makna “jalan yang lurus” tsb, untuk itu saya akan jabarkan maknanya seperti tertulis dibawah ini ;

Esensi kalimat “shirathal mustaqiim” dalam Surat Alfatihah itu sendiri adalah;
“beribadah pada Allah tanpa mempersekutukannya” (QS Yasin:60-61)

Bagi umat Islam, ayat ihdinas shirathal mustaqiim, shirathal ladziina an'amta 'alaihim (Tunjukilah kami jalan yag lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka) dalam Surat Alfatihah adalah  merujuk pada para Nabi, shidiqin (orang-orang jujur) dan para syuhada (syahid membela agama).

Maka, jalan yang lurus bagi Manusia adalah mentaati perintah Allah dan RasulNya (QS an-Nisa:69-70).

Lebih lanjut, jika pengertian “shirathal mustaqiim” ( jalan yang lurus) adalah mengandung pengetian yang luas yang juga bisa disama artikan maknanya dengan ;
“Jalan Kebebaran” (Jalan Menuju Keselamatan)

Dan bukan hanya para Nabi dan Rasul-Nya saja yang dianjurkan untuk mengatakan / memberitahukan “Jalan Kebebaran / jalan yang lurus” (Jalan Menuju Keselamatan) tsb, yang dimana dalam AlQuran juga ditegaskan jika semua manusia disamping untuk mengikuti jalan yg lurus / jalan kebenaran ( jalan keselamatan), Allah juga menegaskan Agar semua manusia untuk memberitahukan hal tsb kepada sesamanya.

Seperti dalam Firman Allah dibawah ini ;

Serulah mereka ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu adalah Yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs. an-Nahl [16]: 125)

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-’Ashr: 1-3)
“Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan.” (QS. Al-Maidah: 2)

Adalah berarti jika bukan hanya Nabi dan Rasuln-Nya saja yang hanya bisa memberikan / memberitaukan “Jalan Kebebaran / jalan yang lurus” (Jalan Menuju Keselamatan) tsb kepada sesama kita.  Itu juga berarti ; Saya, Anda, Kalian, dan Mereka pun bisa memberikan/ memberitahukan “Jalan Kebebaran / jalan yang lurus” (Jalan Menuju Keselamatan) tsb kepada sesama manusia.


"Wasalam"

1 komentar: